Thursday, December 27, 2012


Kasy'af Ma'nawi
http://3.bp.blogspot.com/-a964uFrC1_M/T2OUULmjs_I/AAAAAAAAAU4/IBnGvKifR_s/s1600/page+space.jpg

SEBAGAI PENGANTAR: SYEKH ABDUL QADIR JAILANI ADALAH SEORANG WALI ALLAH YANG MEMILIKI KEISTIMEWAAN YAITU KEDEKATANNYA DENGAN SANG PENCIPTA. SAKING DEKAT-NYA DIA DENGAN ALLAH SWT, MAKA DIA DIJULUKI PEMIMPIN PARA WALI ALLAH YANG ADA DI MUKA BUMI INI. HIDUPNYA BERTABUR KEAJAIBAN SEJAK BAYI HINGGA WAFAT. SEJARAH HIDUPNYA PENUH MIKJIZAT DAN KERAMAT. TIDAK MENGHERANKAN IA DIAKUI SEBAGAI PEMIMPIN WALI KERAMAT DALAM SEJARAH KEWALIAN. BAHKAN IBNU TAIMIYAH SENDIRI PERNAH MENYAKSIKAN BERBAGAI FENOMENA MUKJIZAT DALAM DIRI SYEKH ABDUL QADIR AL JAILANI.
KENAPA DIA DIBERI KAROMAH YANG BEGITU DAHSYAT? UNTUK MENGETAHUI KUNCINYA, DISINI AKAN DIPAPARKAN KARYA SYEKH ABDUL QODIR JAILANI RISALAH AL GHAUTSIYYAH. KARYA INI ADALAH SEBENTUK DIALOG BATINIAH ANTARA ALLAH SWT (DIA) DAN SYEKH ABDUL QADIR AL JAILANI (AKU), YANG DITERIMA MELALUI ILHAM QALBI DAN PENYINGKAPAN RUHANI (KASYAF MA’NAWI).
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Sang Penghapus Duka. Shalawat atas manusia terbaik, Muhammad SAW. Berkatalah sang wali agung (Syekh Abdul Qadir Al Jailani), kepada ALLAH SWT.

Allah SWT Berkata : “Wahai wali agung!”

Aku menjawab : “Aku mendengar panggilan-Mu, Wahai Tuhannya si wali.”

Dia Berkata : “Setiap tahapan antara alam Naasut (ALAM MANUSIA) dan alam Malakut adalah syariat; setiap tahapan antara alam Malakut dan Jabarut adalah tarekat; dan setiap tahapan antara alam Jabarut dan alam Lahut adalah hakikat.”

Lalu Dia berkata kepadaku : “Wahai wali agung ! Aku tidak pernah mewujudkan Diri-Ku dalam sesuatu sebagaimana perwujudanKu dalam diri manusia.”

Lalu aku bertanya : “Wahai Tuhanku, apakah Engkau memiliki tempat ?”, Maka Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, Akulah Pencipta tempat, dan Aku tidak memiliki tempat.”

Lalu aku bertanya : “Wahai Tuhanku, apakah Engkau makan dan minum ?”, Maka Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, makanan dan minuman kaum fakir adalah makanan dan minuman-Ku.”

Lalu aku berkata : “Wahai Tuhanku, dari apa Engkau ciptakan malaikat ?”. Dia Berkata kepadaku : “Aku Ciptakan malaikat dari cahaya manusia, dan Aku Ciptakan manusia dari cahaya-Ku.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, Aku Jadikan manusia sebagai kendaraan-Ku, dan Aku jadikan seluruh isi alam sebagai kendaraan baginya.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, betapa indahnya Aku sebagai Pencari ! Betapa indahnya manusia sebagai yang dicari ! Betapa indahnya manusia sebagai pengendara, dan betapa indahnya alam sebagai kendaraan baginya.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, manusia adalah rahasia-Ku dan Aku adalah Rahasianya. Jika manusia menyadari kedudukannya di sisi-Ku, maka ia akan berucap pada setiap hembusan nafasnya, ‘milik siapakah kekuasaan pada hari ini ?’.

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, tidaklah manusia makan sesuatu, atau minum sesuatu, dan tidaklah ia berdiri atau duduk, berbicara atau diam, tidak pula ia melakukan suatu perbuatan, menuju sesuatu atau menjauhi sesuatu, kecuali Aku Ada [Berperan] di situ, Bersemayam dalam dirinya dan Menggerakkannya.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, tubuh manusia, jiwanya, hatinya, ruhnya, pendengarannya, penglihatannya, tangannya, kakinya, dan lidahnya, semua itu Aku Persembahkan kepadanya oleh Diri-Ku, untuk Diri-Ku. Dia tak lain adalah Aku, dan Aku Bukanlah selain dia.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, jika engkau melihat seseorang terbakai oleh api kefakiran dan hancur karena banyaknya kebutuhan, maka dekatilah ia, karena tidak ada penghalang antara Diri-Ku dan dirinya.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, janganlah engkau makan sesuatu atau minum sesuatu dan janganlah engkau tidur, kecuali dengan kehadiran hati yang sadar dan mata yang awas.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, barangsiapa terhalang dari perjalanan-Ku di dalam batin, maka ia akan diuji dengan perjalanan lahir, dan ia tidak akan semakin dekat dari-Ku melainkan justru semakin menjauh dalam perjalanan batin.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, kemanunggalan ruhani merupakan keadaan yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Siapa yang percaya dengannya sebelum mengalaminya sendiri, maka ia telah kafir. Dan barang siapa menginginkan ibadah setelah mencapai keadaan wushul, maka ia telah menyekutukan Allah SWT.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, barangsiapa memperoleh kebahagiaan azali, maka selamat atasnya, dia tidak akan terhina selamanya. Dan barang siapa memperoleh kesengsaraan azali, maka celaka baginya, dia tidak akan diterima sama sekali setelah itu.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, Aku Jadikan kefakiran dan kebutuhan sebagai kendaraan manusia. Barangsiapa menaikinya, maka ia telah sampai di tempatnya sebelum menyeberangi gurun dan lembah.”

Lalu Dia Berkatak kepadaku : “Wahai wali agung, bila manusia mengetahui apa yang terjadi setelah kematian, tentu ia tidak menginginkan hidup di dunia ini. Dan ia akan berkata di setiap saat dan kesempatan, ‘Tuhan, matikan aku !’.

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, semua makhluk pada hari kiamat akan dihadapkan kepadaKu dalam keadaan tuli, bisu dan buta, lalu merasa rugi dan menangis. Demikian pula di dalam kubur.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, cinta merupakan tirai yang membatasi antara sang pencinta dan yang dicintai. Bila sang pencinta telah padam dari cintanya, berarti ia telah sampai kepada Sang Kekasih.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, Aku Melihat Ruh-ruh menunggu di dalam jasad-jasad mereka setelah ucapanNya, ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu ?’ sampai hari kiamat.”

Lalu sang wali berkata : “Aku melihat Tuhan Yang Maha Agung dan Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, barangsiapa bertanya kepadaKu tentang melihat setelah mengetahui, berrti ia terhalang dari pengetahuan tentang melihat. Barangsiapa mengira bahwa melihat tidak sama dengan mengetahui, maka berarti ia telah terperdaya oleh melihat Allah SWT.’

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, orang fakir dalam pandangan-Ku bukanlah orang yang tidak memiliki apa-apa, melainkan orang fakir adalah ia yang memegang kendali atas segala sesuatu. Bila ia berkata kepada sesuatu, ‘jadilah !’ maka terjadilah ia.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Tak ada persahabatan dan kenikmatan di dalam surga setelah kemunculan-Ku di sana, dan tak ada kesendirian dan kebakaran di dalam neraka setelah sapaan-Ku kepada para penghuninya.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, Aku Yang Paling Mulia di antara semua yang mulia, dan Aku Yang Paling Penyayang di antara semua penyayang.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, tidurlah di sisi-Ku tidak seperti tidurnya orang-orang awam, maka engkau akan melihatKu.” Terhadap hal ini aku bertanya : “Wahai Tuhanku, bagaimana aku tidur disisi-Mu ?”. Dia Berkata : “Dengan menjauhkan jasmani dari kesenangan, menjauhkan nafsu dari syahwat, menjauhkan hati dari pikiran dan perasaan buruk, dan menjauhkan ruh dari pandangan yang melalaikan, lalu meleburkan dzatmu di dalam Dzat.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, katakan kepada sahabatmu dan pencintamu, siapa di antara kalian yang menginginkan kedekatan dengan-Ku, maka hendaklah ia memilih kefakiran, lalu kefakiran dari kefakiran. Bila kefakiran itu telah sempurna, maka tak ada lagi apapun selain Aku.”

Lalu Dia Berkata : “Wahai wali agung, berbahagialah jika engkau mengasihi makhluk-makhluk-Ku, dan beruntunglah jika engkau memaaafkan makhluk-makhluk-Ku.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, katakan kepada pencintamu dan sahabatmu, ambillah manfaat dari do’a kaum fakir, karena mereka bersama-Ku dan Aku Bersama mereka.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, Aku Bersama segala sesuatu, Tempat Tinggalnya, Pengawasnya, dan kepada-Ku tempat kembalinya.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, jangan peduli pada surga dan apa yang ada di sana, maka engkau akan melihat Aku tanpa perantara. Dan jangan peduli pada neraka serta apa yang ada di sana, maka engkau akan melihat Aku tanpa perantara.”16

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, para penghuni surga disibukkan oleh surga, dan para penghuni neraka disibukkan oleh-Ku.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, sebagian penghuni surga berlindung dari kenikmatan, sebagaimana penghuni neraka berlindung dari jilatan api.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, barangsiapa disibukkan dengan selain Aku, maka temannya adalah sabuk [tanda kekafiran] pada hari kiamat.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, orang-orang yang dekat mencari pertolongan dari kedekatan, sebagaimana orang-orang yang jauh mencari pertolongan dari kejauhan.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, sesungguhnya Aku Memiliki hamba-hamba yang bukan nabi maupun rasul, yang kedudukan mereka tidak diketahui oleh siapapun dari penghuni dunia maupun penghuni akhirat, dari penghuni surga ataupun neraka, tidak juga malaikat Malik ataupun Ridwan, dan Aku Tidak Menjadikan mereka untuk surga maupun untuk neraka, tidak untuk pahala ataupun siksa, tidak untuk bidadari, istana maupun pelayan-pelayan mudanya. Maka beruntunglah orang yang mempercayai mereka meski belum mengenal mereka.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, engkau adalah salah satu dari mereka. Dan di antara tanda-tanda mereka di dunia adalah tubuh-tubuh mereka terbakar karena sedikitnya makan dan minum; nafsu mereka telah hangus dari syahwat, hati mereka telah hangus dari pikiran dan perasaan buruk, ruh-ruh mereka juga telah hangus dari pandangan yang melalaikan. Mereka adalah pemilik keabadian yang terbakar oleh cahaya perjumpaan [dengan Tuhan].”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, bila seseorang yang haus datang kepadamu di hari yang amat panas, sedangkan engkau memiliki air dingin dan engkau sedang tidak membutuhkan air, jika engkau menahan air itu baginya, maka engkau adalah orang yang paling kikir. Bagaimana Aku Menolak mereka dari rahmat-Ku padahal Aku Telah Menetapkan atas Diri-Ku, bahwa Aku Paling Pengasih di antara yang mengasihi.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, tak seorang pun dari ahli maksiat yang jauh dari-Ku, dan tak seorangpun dari ahli ketaatan yang dekat dari-Ku.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, bila seseorang dekat kepada-Ku, maka ia adalah dari kalangan maksiat, karena ia merasa memiliki kekurangan dan penyesalan.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, merasa memiliki kekurangan merupakan sumber cahaya, dan mengagumi cahaya diri sendiri merupakan sumber kegelapan.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, ahli maksiat akan tertutupi oleh kemaksiatannya, dan ahli taat akan tertutupi oleh ketaatannya. Dan Aku Memiliki hamba-hamba selain mereka, yang tidak ditimpa kesedihan maksiat dan keresahan ketaatan.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, sampaikan kabar gembira kepada para pendosa tentang adanya keutamaan dan kemurahan, dan sampaikan berita kepada para pengagum diri sendiri tentang adanya keadilan dan pembalasan.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, ahli ketaatan selalu mengingat kenikmatan, dan ahli maksiat selalu mengingat Yang Maha Pengasih.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, Aku Dekat dengan pelaku maksiat setelah ia berhenti dari kemaksiatannya, dan Aku Jauh dari orang yang taat setelah ia berhenti dari ketaatannya.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, Aku Menciptakan orang awam namun mereka tidak mampu memandang cahaya kebesaran-Ku, maka Aku Meletakkan tirai kegelapan di antara Diri-Ku dan mereka. Dan Aku Menciptakan orang-orang khusus namun mereka tidak mampu mendekati-Ku dan mereka sebagai tirai penghalang.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, katakan kepada para sahabatmu, siapa di antara mereka yang ingin sampai kepada-Ku, maka ia harus keluar dari segala sesuatu selain Aku.”
Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, keluarlah dari batas dunia, maka engkau akan sampai ke akhirat. Dan keluarlah dari batas akhirat, maka engkau akan sampai kepada-Ku.”
Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, keluarlah engkau dari raga dan jiwamu, lalu keluarlah dari hati dan ruhmu, lalu keluarlah dari hukum dan perintah, maka engkau akan sampai kepada-Ku.”

Maka aku bertanya : “Wahai Tuhanku, shalat sepert apa yang paling dekat dengan-Mu ?.” Dia Berkata : “Shalat yang di dalamnya tiada apapun kecuali Aku, dan orang yang melakukannya lenyap dari shalatnya dan tenggelam karenanya.”1

Lalu aku berkata : “Wahai Tuhanku, puasa seperti apa yang paling utama di sisi-Mu ?.” Dia Berkata : “Puasa yang di dalamnya tiada apa pun selain Aku, dan orang yang melakukannya lenyap darinya.”

Lalu aku berkata : “Wahai Tuhanku, amal apa yang paling utama di sisi-Mu ?.” Dia Berkata : “Amal yang di dalamnya tiada apa pun selain Aku, baik itu [harapan] surga ataupun [ketakutan] neraka, dan pelakunya lenyap darinya.”

Lalu aku berkata : “Wahai Tuhanku, tangisan seperti apa yang paling utama di sisi-Mu ?.” Dia Berkata : “Tangisan orang-orang yang tertawa.” Lalu aku berkata : “Wahai Tuhanku, tertawa seperti apa yang paling utama di sisi-Mu ?.” Dia Berkata : “Tertawanya orang-orang yang menangis karena bertobat.” Lalu aku berkata : “Wahai Tuhanku, tobat seperti apa yang paling utama di sisi-Mu ?.” Dia Menjawab : “Tobatnya orang-orang yang suci.” Lalu aku bertanya : “Wahai Tuhanku, kesucian seperti apa yang paling utama di sisi-Mu ?.” Dia Menjawab : “Kesucian orang-orang yang bertobat.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, pencari ilmu di mata-Ku tidak mempunyai jalan kecuali setelah ia mengakui kebodohannya, karena jika ia tidak melepaskan ilmu yang ada padanya, ia akan menjadi setan.”

Berkatalah sang wali agung : “Aku bertemu Tuhanku SWT dan aku bertanya kepada-Nya, ‘Wahai Tuhan, apa makna kerinduan [‘isyq] ?’, Dia Menjawab : ‘Wahai wali agung, [artinya] engkau mesti merindukan-Ku dan mengosongkan hatimu dari selain Aku.’” Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, jika engkau mengerti bentuk kerinduan maka engkau harus lenyap dari kerinduan, karena ia merupakan penghalang antara si perindu dan yang dirindukan.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, bila engkau berniat melakukan tobat, maka pertama kali engkau harus bertobat dari nafsu, lalu mengeluarkan pikiran dan perasaan buruk dari hati dengan mengusir kegelisahan dosa, maka engkau akan sampai kepada-Ku. Dan hendaknya engkau bersabar, karena bila tidak bersabar berarti engkau hanya bermain-main belaka.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, bila engkau ingin memasuki wilayah-Ku, maka hendaknya engkau tidak berpaling kepada alam mulk, alam malakut, maupun alam jabarut. Karena alam mulk adalah setannya orang berilmu, dan malakut adalah setannya ahli makrifat, dan jabarut adalah setannya orang yang sadar. Siapa yang puas dengan salah satu dari ketiganya, maka ia akan terusir dari sisi-Ku.”

Dan Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, perjuangan spiritual [mujahadah] adalah salah satu lautan di samudera penyaksian [musyahadah] dan tela dipilih oleh orang-orang yang sadar. Barangsiapa hendak masuk ke samudera musyahadah, maka ia harus memilih mujahadah, karena mujahadah merupakan benih dari musyahadah dan musyahadah tanpa mujahadah adalah mustahil. Barangsiapa telah memilih mujahadah, maka ia akan mengalami musyahadah, dikehendaki atau tidak dikehendaki.”

Dan Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, para pencari jalan spiritual tidak dapat berjalan tanpa mujahadah, sebagaimana mereka tak dapat melakukannya tanpa Aku.”
Dan Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, sesungguhnya hamba yang paling Ku Cintai adalah hamba yang mempunyai ayah dan anak tetapi hatinya kosong dari keduanya. Jika ayahnya meninggal, ia tidak sedih karenanya, dan jika anaknya pun meninggal, ia pun tidak gundah karenanya. Jika seorang hamba telah mencapai tingkat seperti ini, maka di sisi-Ku tanpa ayah dan tanpa anak, dan tak ada bandingan baginya.”

Dan Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, siapa yang tidak merasakan lenyapnya seorang ayah karena kecintaan kepada-Ku dan lenyapnya seorang anak karena kecintaan kepada-Ku, maka ia tak akan merasakan lezatnya Kesendirian dan Ketunggalan.”

Dia juga Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, bila engkau ingin memandang-Ku di setiap tempat, maka engkau harus memilih hati resah yang kosong dari selain Aku.” Lalu aku bertanya : “Tuhanku, apa ilmunya ilmu itu ?.” Dia Menjawab : “Ilmunya ilmu adalah ketidaktahuan akan ilmu.”

Dan Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, berbahagialah seorang hamba yang hatinya condong kepada mujahadah, dan celakalah bagi hamba yang hatinya condong kepada syahwat.”

Lalu aku bertanya kepada Tuhanku SWT tentang mi’raj. Dia Berkata : “Mi’raj adalah naik meninggalkan segala sesuatu kecuali Aku, dan kesempurnaan mi’raj adalah pandangan tidak berpaling dan tidak pula melampauinya [ QS 53 : 17].” Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, tidak ada shalat bagi orang yang tidak melakukan mi’raj kepada-Ku.”

Lalu Dia Berkata kepadaku : “Wahai wali agung, orang yang kehilangan shalatnya adalah orang yang tidak mi’raj kepada-Ku.”

Wednesday, December 26, 2012


Menjejaki Nyemah Mulya pahlawan wanita Melaka yang disepikan

Pengaruh Kelantan Majapahit 11 jelas dan terbukti pada cara pemakaian Nyemah Mulya

Ramai yang tertanya benarkah wujud watak Nyemah Mulya pahlawan wanita Melayu di era Melaka diserang Portugis pada tahun 1511M. Watak Nyemah Mulya adalah watak berdasarkan separa kajian sejarah  dan separa sains fiksyen dalam novel Faizal Tehrani 1515.

Watak Nyemah Mulya pahlawan wanita yang bertudung merah mengetuai sejumlah 5000 askar Melayu Melaka mempertahankan Melaka dikatakan mitos kerana beberapa perkara, yang sengaja disembunyikan Portugis dan Penjajah Barat.

Asal usul Nyemah Mulya menurut sumber pertama seperti dalam Novel separa Sains Fiksyen-separa sejarah benar Faizal Tehrani ialah anak kepada seorang guru ugama dan ibunya ialah dayang kepada Puteri Onang Kening dari Kelantan yang diperisterikan Sultan Mansur Shah. Menurut sumber lainnya Nyemah Mulya ialah seorang dayang kepada Puteri Onang Kening yang ditugaskan untuk menjaga keselamatan puteri tersebut setelah baginda bernikah dengan Sultan Melaka.


Nyemah Mulya mempunyai ilmu ugama, persilatan  dan kebatinan yang tinggi. Benarkah wujud ilmu sehebat itu di zaman 1511?

Bagaimanapula kehebatan ilmu persilatan dapat diwarisi oleh Nyemah Mulya? Jawapannya Nusantara ini didakwah oleh ahlul bayt dan sahabat Nabi Muhammad SAW. Bersama sama dengan kedatangan ulama ahlul bayt, mereka membawa ilmu ugama dan juga seni mempertahankan diri. Dengan kehendak Allah , ulama Ahlul bayt ini mendapat ilham , dan sebanyak 44 orang ulama ahlul bayt bersama keluarga maseng maseng datang mendarat di Acheh, Champa, Pattani, Kelantan, Pulau Besar Melaka dan Surabaya dalam tempoh masa yang dekat antara satu sama lain. Tentu ada rahsia antara rahsia yang ada di Nusantara ini


Peta kedatangan pendakwah Ahlul Bayt di Nusantara

Jika benar Nyemah Mulya dari Kelantan maka dia tentu juga mahir dalam persilatan seperti Hang Tuah dan rakan rakan yang diajar oleh Syeikh Thanaudin (Adi Putra ) iaitu adinda kepada Syeikh Jamaluddin Al Kubra yang dari keturuannya nya lahir banyak raja raja Melayu di Nusantara dari Champa , Pattani, Semenanjung, Sulu, Brunei , Kalimantan dan Sunan Sunan di Tanah Jawa

Di Melaka, Pesantren pertama di buka oleh Maulana Sayyid Abdul Aziz bin Sayyid Muhyidin Abdul Qodir Jailani di satu tempat bernama UPIH, sekarang dikenali sebagai  TENGKIRA. Masjid Tengkira adalah salah satu masjid tertua di Melaka. Pesantren ini memberi pengajian ugama secara bersanad. Pada tahun 1440M Sayyid Thanauddin (Adi Putra) sampai ke Melaka dari Kelantan. Beliau terus memilih Pulau Besar untuk dijadikan tempat belajar ILMU KEROHANIAN SUFI. Suasana pulau ini yang terasing dari hiruk pikuk pelabuhan Melaka memang sesuai untuk tempat pengajian ugama, beruzlah dan bersuluk. Maseh ada tempat bersuluk di gua gua tersembunyi di kawasan pantai di Pulau Besar. Malah ada juga sumber air tawar dari sebuah telaga air tawar berhampiran tinggalan resort yang terbiar. Di zaman dulu telaga air tawar ini menjadi sumber air pelaut membekalkan air tawar sebelum belayar dari Melaka.

Di Pulau ini juga Daeng Mempawah bin Raja Bajung belajar dan berguru dengan Datuk Sayyid Thanauddin/Adi Putra. Daeng Mempawah adalah nama lain bagi Laksamana Hang Tuah.  Orang yang mula-mula  menjadikan Pulau Besar ini  pusat pembelajaran ILMU KEROHANIAN SUFI ialah Syeikh   Thanaudin/ Adiputra/Panglima Hitam. Tinggalan keturunan Syeikh Thanaudin maseh ada di Pulau Besar iaitu  kubur Panglima Hitam (Syeikh Thanaudin) . Maseh ada tempat bernama Tempayan Pecah di Pulau Besar. Nenek Kebayan yang dikaitkan dengan Tempayan Pecah pula sebenarnya ialah  seorang syarifah atau Dang Wangi  iaitu anak Syeikh Thanaudin yang bernikah dengan anak mureed bapanya iaitu Hang Jebat.



Makam Nenek Kebayan/Dang Wangi/anak kepada Syeikh Thanaudin dan isteri kepada Hang Jebat


Dang Wangi / Baru / Inangsih  juga mengkebumikan  Hang Jebat di hujung Pulau. Dang Wangi memang berkeluarga dengan Maulana Ishaq dan semua penduduk di Pulau itu. Dang Wangi pangkat nenek saudara bagi Maulana Ishaq bin Syeikh Ibrahim Asmoro bin Syeikh  Husin Jamaludin Al Kubra. Dang Wangi binti Syeikh  Thanaudin bin Amir Syeikh  Syah Jalaludin. Syeikh Thanaudin dan Syeikh Husin adalah adik beradik. Di Pulau Besar berkumpul nya keturunan Maulana Sayyid Husin Jamadil Kubra dan adindanya Syeikh Thanaudin. Isteri Maulana Ishaq iaitu Syarifah Siti Fatimah binti Syeikh  Ali Nurul Alam,juga cucu kepada Sayyid Thanaudin

(Satu lagi makam Syarifah Siti Fatimah pula ada sebelah makam suaminya Maulana Malik Ibrahim bin Syeikh Jamaludin Al Kubro di Gresik , Surabaya, Jawa Timur).

Catatan penulis-
Malangnya makam  wali Allah dipindahkan dan kesan sejarah dilenyapkan bila sebuah padang golf cuba di bina dalam usaha nak menjadikan pulau ini sebagai resort. Atas sebab ini  beberapa kejadian bot karam secara misteri yang membunuh satu persatu pekerja resort sehingga akhirnya resort tersebut ditutup.

Pada tahun 1495M, satu rombongan Ulama dari Arab dan Pasai telah tiba di Pulau Besar. Rombongan ini di ketuai oleh Maulana Ishaq dan Syeikh Sultan Ariffin Syeikh Ismail beserta dengan 16 orang ulama dan keluarga mereka. Mereka bergabung dengan Datuk Adiputra yang menjadi tenaga pengajar di Pulau Besar.

Di masa ini lah Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Syeikh Subatris dan Syeikh Abdul Jalil/Siti Jenar datang menuntut ilmu di Pulau ini. Datang pada waktu yang lain ialah Puteri Mas Nyawa dan suami nya Pati Unus/Raden Abdul Qodir Al-Idrus. Di samping itu turut belajar ialah Sultan Mahmud Syah sendiri

Nota Penulis-
(Kehebatan ilmu ugama dan persilatan yang diajar di Pulau Besar boleh di benchmark kepada kehebatan Sunan Kalijaga dan Sunan Giri. Sunan Kalijaga mendakwah orang dengan musik dan dia juga seorang pendekar yang amat gagah. Sunan Giri  juga orang yang sebenarnya yang membuat ramalan Jayabaya ramalan-jayabaya. )



Makam Sultanul Arifin di Pulau Besar. Di belakang makam ialah makam gurunya

       

Kehebatan Panglima Hitam/Syeikh Thanaudin/Adi Putra membelah batu menggunakan lidahnya yang berwarna hitam. Kerana itu dia dinamakan Panglima Hitam

Pulau Besar juga adalah tempat pengajian ilmu ugama secara bersanad (sistem pondok atau pasentran) dan juga tempat berkumpulnya hulubalang Melayu dari seluruh Nusantara mempelajari ilmu persilatan dan kebatinan. Perlu diingatkan juga bahawa Pulau Besar menjadi pusat tumpuan hulubalang yang mempunyai ilmu putih dan ilmu hitam. Di zaman empayar Melaka ilmu persilatan dan kebatinan putih memenangi persaingan kerana disekalikan dengan ilmu ugama yang mengikut syariat Islam.

Saki baki kehebatan ilmu persilatan dan kebatinan ini dapat dipertontonkan dalam catatan British berkenaan lanun -lanun Melayu di Regiment of Malay Navy yang bermaharajalela di Selat Melaka. Bagaimanapun  atas sebab keberanian mereka dan kebolehan luar biasa yg mereka miliki (ilmu kebal,ilmu batin, boleh beberapa jam  mereka diberi ampun dari dihukum gantung dan diambil berkerja dengan British Royal Navy - dibawah 19th Regiment yang diketuai oleh Captain John Davie  yang dimitoskan sebagai Davie Jones dalam Pirates of Caribean. Tetapi cerita Pirates of Carribean itu kita biarkan dulu-mari lihat catatan Captain John Davie:




Senjata apakah yang digunakan Nyemah Mulya bersama sama 5000 orang hulubalang semasa melawan Portugis?.

Persepsi yang sering kita alami bila membayangkan peperangan tersebut ialah orang Melayu berperang dengan gajah dan keris.




Tapi sejarah kita sengaja dilenyapkan dengan fakta bahawa tarakul induk kepada pistol telah digunakan di dunia Melayu oleh Lanun Lanun Melayu. Banyak lagi senjata lama yang menjadi induk kepada senjata api moden berasal dari dunia Melayu.


Pemuras sejenis senapang maseh kekal sebagai salah satu alat kebesaran Kesultanan Brunei

Musketeer dan gunner Melayu




Ini bermakna tentera Melaka menentang serangan Portugis dengan tarakul, meriam lela rentaka dan pelbagai lagi senjata yang setaraf dengan persejataan tentera  moden. Di samping itu mereka juga hebat dalam ilmu persilatan dan kebatinan. Gajah hanya digunakan sebagai mode pengangkutan senjata, makanan dan orang-orang besar semasa peperangan.

Nyemah Mulya dilantik mengetuai serangan kerana dekatnya dia dengan Istana Melaka dan kehebatan ilmu ugama, ilmu persilatan dan ilmu kebatinannya. Perkara ini tidak mustahil kerana dalam sejarah Melayu, Puteri Hijau mengetuai Istana dan pasukan perang di Reman (sekarang terletak di Lenggong, Hulu Perak)  dan Pahlawan keturunan bangsawan Aceh juga seorang wanita bernama (Puteri) Cut Nyak Dien mengetuai pemberontakan ke atas Belanda.

Menyedari ancaman Pulau Besar kepada Portugis maka mereka telah memusnahkan Pulau Besar dan pondok pengajian  pada tahun 1525M. Nyemah Mulya pula telah lama  mati dibunuh kerana sifat dengki Melayu terhadap bangsanya yang menunjukkan kelebihan dan kehebatan berperang.


Penduduk Pulau Besar yang berasal dari golongan ulama dan hulubalang Melayu  pula terpaksa menyamar sebagai penduduk kampung dan tinggal di kawasan berhampiran pantai di tanah besar. Ilmu ugama dan ilmu persilatan diajar secara rahsia yang tidak diketahui orang awam. Kehebatan pahlawan silam seperti Nyemah Mulya tenggelam dalam lipatan sejarah kerana orang tidak meyakini bahawa orang Melayu  yang hebat dari segi ugama juga boleh menguasai masa,tempat, ilmu persilatan, kebatinan iaitu  perbendaharaan ilmu Allah yang luas dengan izin Allah.

Nota Penulis-
Penulis menyambut baik usaha KM Melaka Datuk Ali Rustam untuk menubuhkan pusat tahfiz di Pulau Besar. Sewajarnya Pulau Besar dimajukan semula sebagai Pusat Pengembangan Ugama Islam Se Nusantara. Prasarana yang sudah ada dalam bentuk resort terbiar seeloknya dimanfaatkan.

Tuesday, December 25, 2012


Wasiat Hang Jebat
(Ini adalah sebahagian daripada teks ucapan Hang Jebat yang pada awalnya dianggap hilang terbakar di dalam kapal Belanda “Le Fluer” ketika dalam perjalanan dari Melaka ke Bengkulen. Teks ini telah saya temui secara tidak sengaja ketika saya membuat kajian ilmiah di University of Leiden pada tahun 1992 – teks asal masih tersimpan di dalam arkib University of Leiden)-Aminuddin Yahaya

“Wahai orang-orang Melaka, apabila kamu merasa tidak puas hati atau tidak berkenan akan sesuatu maka hendaklah kamu memberitahu kepada anak isteri kamu, kaum keluarga kamu, sahabat taulan kamu, jiran tetanga kamu, orang-orang kampung kamu. Janganlah hendaknya tidak ada orang yang tidak kamu beritahu akan rasa geram hati kamu dan amarah kamu itu.

Maka hendaklah kamu kumpulkan anak bini kamu, sanak-saudara kamu, sahabat taulan kamu, jiran tetangga kamu, orang kampung kamu, kumpulkan semua orang-orang Melaka dan bawalah berita itu hendaknya ke Lubuk China hingga ke Tanjung Tuan hingga ke Linggi hingga hendaknya sampai ke Rembau Labu dan Lukut dan hendaknya sampailah berita ini hingga ke Seri Menanti.

Bawalah berita ini kepada Jakun dan Biduanda, Semelai dan Sakai agar hendaknya mereka sama mendengar kematian Tun Hukum dibunuh Raja Melaka difitnah Sang Kitul Kerala difitnah Sang Linggam anak cucu Nina Manikam. Hendak-hendaknya mereka akan bersama kita menyumpit yang jahat membuluh yang zalim.

Wahai orang-orang Melaka pada malam ini di atas Bukit China maka berjanjilah kita semua dan ingat mengingatilah kita semua bahawasanya kematian Tun Hukum itu akan membawa bencana ke atas negeri Melaka.

Wahai-orang Melaka apabila kamu merasa tidak puas hati maka kamu beraraklah dan berjamonglah beramai-ramai menuju ke istana. Maka hendaklah kamu mengepung istana dan jika sekiranya di jalan kamu bertemu sesiapa sahaja maka ajaklah mereka datang bersama-sama untuk pergi mengepung istana. Jika sekiranya kamu bertemu Juak dan Sida istana maka hendaklah kamu duduk bicara menerangkan angkara yang amarah kamu yang amat sangat terhadap raja.

Hendaklah kamu membawa gendang dan palu agar raja yang sentiasa beradu akan bangun dan bertanya apakah angkara orang Melaka dimalam hari hingar dan bising. Apakah angkara hingar dan bising mengganggu beta yang sedang nyenyak beradu.

Wahai orang-orang Melaka berkumpul dan beraraklah kita pada malam ini ke istana. Amarah kamu itu adalah amarah aku juga. Amarah aku itu adalah amarah seluruh roh di Bukit China. Amarah kamu itu adalah amarah cucu-cicit Penghulu Tanjung Keling. Amarah kamu ini adalah amarah cucu-cicit Wan Empok Wan Melini anak cucu-cicit dari Bukit Seguntang Mahameru.

Wahai orang-orang Melaka pada malam ini panglima kita telah segak siaga anak cucu-cicit Penghulu Sidata Tanjung Keling, anak cucu-cicit Hang Li Po dan Panglima Besar Tun Bersih. Bersama-sama sebahulah kamu wahai orang-orang Melaka.

Inilah janji aku kepada kamu wahai orang-orang Melaka, bukan janji aku untuk menjadi raja bukan janji aku untuk menjadi tuan. Di atas Bukit China ini seperti Musa di atas Bukit Sinai seperti Isa di atas Bukit Zaiton inilah aku Jebat anak cucu-cicit Wan Empok Wan Melini dari Bukit Seguntang Mahameru asal usul keturunan aku Raja Suran yang turun ke laut anak cucu kepada Iskandar Zulkarnian maka marilah kita bersama-sama mengepung istana raja Melaka.

Akulah Jebat yang akan diingat hendak-hendaknya oleh seru sekelian alam dengan kata-kata Raja Adil Raja Di Sembah Raja Zalim Raja di Sanggah. Marilah kita bersama-sama berarak pada malam ini dan ketika ini dengan obor jamong dan pelita mengepung Istana Raja.”

”INGATLAH WAHAI ORANG ORANG MELAKA DUNIA INI HANYA UNTUK MEREKA YANG BERANI !!!”

Monday, December 24, 2012

WASIAT KANJENG SUNAN KALIJAGA

Wasiat sunan kalijaga dalam kitabnya :

“Yen wis tibo titiwancine kali-kali ilang kedunge, pasar ilang kumandange, wong wadon ilang wirange mangka enggal – enggala tapa lelana njlajah desa milang kori patang sasi aja ngasik balik yen during olih pituduh (hidayah) saka gisti Allah”

Artinya kurang lebih :

“jika sudah tiba zamannya dimana sungai2 hilang kedalamannya (banyak org yg berilmu yg tdk amalkan ilmunya), pasar hilang gaungnya, jika masjid2 tak ada adzan, wanita2 hilang malunya (tdk tutup aurat dsb) maka cepat2lah kalian keluar 4 bulan dari desa ke desa (dari kampung ke kampung) dari pintu ke pintu (dari rumah ke rumah utk dakwah) janganlah pulang sebelum mendapat hidayah dari Allah SWT.”

Azas dakwah walisongo ada 10 :

1. sugih tanpa banda (kaya tanpa harta)
artinya : Kekayaan yang sejati adanya di dalam hati, bisa “terbang” kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia.jgn yakin pada harta….kebahagiaan dlm agama, dakwah jgn bergantung dgn harta.

2. ngluruk tanpa bala (menyerbu tanpa banyak orang/tentara)
artinya : Jgn yakin dgn banyaknya jumlah kita,…..yakin dgn pertolongan Allah
“ Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar “ (QS. Al-Baqarah:249)

3. menang tanpa ngasorake (menang/unggul tanpa merendahkan orang)
artinya : Dakwah jgn menganggap hina musuh2 kita / yang di dakwahi….kita pasti unggul tapi jgn merendahkan org lain (jgn sombong)

4. mulya tanpa punggawa (mulia tanpa anak buah)
artinya : Kemuliaan hanya dalam iman dan amalan agama bkn dgn bnyknya pengikut
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat : 13 )

5. mletik tanpa sutang (melompat jauh tanpa tanpa galah/tongkat panjang)
artinya : Niat utk dakwah keseluruh alam, Allah yg berangkatkan kita bukan asbab2 dunia spt harta dsb…

6. mabur tanpa lar (terbang tanpa sayap)
artinya : kita bergerak jumpa umat, ke segala penjuru…dari orang2 ke orang…. jumpa ke rumah2 mereka ..

7. digdaya tanpa aji-aji (“sakti” tanpa ilmu2 kedigdayaan)
Artinya : Kita dakwah, berkeyakinan bahwa segala sesuatunya atas izin Allah semata, hanya bergantung kepada pertolongon Allah semata, LAA HAU LA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH
( TIADA DAYA UPAYA KECUALI ATAS IJIN ALLAH).
“ Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” ( QS. Muhammad : 7 )

8. Menang tanpa tanding (menang tanpa berperang)
Artinya : dakwah dgn hikmah, kata2 yg sopan, ahlaq yg mulia dan doa menangis2 pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat seluruh alam dapat hidayah….bukan dgn kekerasan….
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. ( An-Nahl : 125 )
Nabi saw bersabda yg maknanya kurang lebih : ‘Haram memerangi suatu kaum sebelum kalian berdakwah (berdakwah dgn hikmah) kepada mereka”

9. kuncara tanpa wara-wara (menyebar/terkenal tanpa gembar-gembor dsb)
Artinya : bergerak terus jumpa umat, tdk perlu disiar2kan atau di umum2kan

10 kalimasada senjatane ( senjatanya kalimat iman (syahadat))
Artinya : selalu membawa kalimat Tauhid, membawa islam, mendakwahkan kalimat iman, mengajak manusia pada Islam, iman dan amal salih….

Para Walisongo berdakwah dengan mempunyai sifat-sifat diantaranya:

1. Mempunyai sifat Mahabbah atau kasih sayang
2. Menghindari pujian karena segala pujian hanya milik Allah SWT
3. Selalu risau dan sedih apabila melihat kemaksiatan
4. Semangat berkorban harta dan jiwa
5. Selalu memperbaiki diri
6. Mencari ridho Allah SWT
7. Selalu istighfar setelah melakukan kebaikan
8. Sabar menjalani kesulitan
9. Memupukkan semua kejagaan hanya kepada Allah SWT
10. Tidak putus asa dalam menghadapi ketidak berhasilan usaha
11. Istiqomah seperti unta
12. Tawadhu seperti bumi
13. Tegar seperti gunung
14. Pandangan luas dan tinggi menyeluruh seperti langit.
15. berputar terus seperti matahari sehingga memberi kepada semua makhluk tanpa minta bayaran.

Para Walisongo adalah penerus dakwah Nabi Muhammad SAW, sebagai penerus atau penyambung perjuangan, mereka rela meninggalkan keluarga, kampung halaman dan apa-apa yang menjadi bagian dari hidupnya. Para Walisongo rela bersusah payah seperti itu karena menginginkan ridho Allah SWT.

Diturunkannya agama adalah agar manusia mendapat kejayaan didunia dan akherat. Segala kebahagiaan, kejayaan, ketenangan, keamanan, kedamainan dan lain-lainnya akan terwujud apabila manusia taat pada Allah SWT dan mengikuti sunnah baginda Nabi Muhammad SAW secara keseluruhan atau secara seratus persen. Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa ummat Nabi Muhammad SAW diutus kepermukaan bumi adalah khusus mempunyai tanggung jawab penting. Misi pentingnya adalah untuk mengajak manusia dipermukaan bumi ini ke jalan Allah SWT.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”(QS. Ali Imron : 110).

Asyhadu anla ilaaha ill-Allah wa Asyhadu-anna Muhammadar-RasuluAllah

Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘Alaa Ali Muhammad

Ya Allah terimalah amal ibadah mereka, dan berilah tempat yang tinggi disisi-Mu sebagaimana yang kau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh, Hamba-hamba-Mu yangberjuang di jalan-Mu, amien….