Tuesday, February 26, 2013


“Jalan Sunan Kalijogo Mencari Guru Sejati”

Budaya arab tidak cocok diterapkan di Jawa karena manusia Jawa sudah hidup sekian ratus tahun dengan budayanya yang sudah mendarah daging. Bahkan, setelah “dilantik” menjadi wali, dia mengganti jubahnya dengan pakaian Jawa memakai ‘blangkon atau udeng’.

Nama mudanya Raden Syahid, putra adipati Tuban yaitu Tumenggung Wilatikta dan Dewi Nawangrum. Kadpiaten Tuban sebagaimana Kadipaten yang lain harus tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Nama lain Tumenggung Wilatikta adalah Ario Tejo IV, keturunan Ario Tejo III, II dan I. Arti Tejo I adalah putra Ario Adikoro atau Ronggolawe, salah seorang pendiri Kerajaan Majapahit. Jadi bila ditarik dari silsilah ini, Raden Syahid sebenarnya adalah anak turun pendiri kerajaan Majapahit.

Raden Syahid lahir di Tuban saat Majapahit mengalami kemunduran karena kebijakan yang salah kaprah, pajak dan upeti dari masing-masing kadipaten yang harus disetor ke Kerajaan Majapahit sangat besar sehingga membuat miskin rakyat jelata. Suatu ketika, Tuban dilanda kemarau panjang, rakyat hidup semakin sengsara hingga suatu hari Raden Syahid bertanya ke ayahnya: “Bapa, kenapa rakyat kadipaten Tuban semakin sengsara ini dibuat lebih menderita oleh Majapahit?”. Sang ayah tentu saja diam sambil membenarkan pertanyaan anaknya yang kritis ini.

Raden Syahid yang melihat nasib rakyatnya merana, terpanggil untuk berjuang dengan caranya sendiri. Cara yang khas anak muda yang penuh semangat juang namun belum diakui eksistensinya; menjadi “Maling Cluring”, yaitu pencuri yang baik karena hasil curiannya dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin yang menderita. Tidak hanya mencuri, melainkan juga merampok orang-orang kaya dan kaum bangsawan yang hidupnya berkecukupan.

Suatu ketika, perbuatan mulia namun tidak lazim itu diketahui oleh sang ayah dan sang ayah tanpa ampun mengusir Raden Syahid karena dianggap mencoreng moreng kehormatan keluarga adipati. Pengusiran tidak hanya dilakukan sekali namun beberapa kali. Saat diusir Raden Syahid kembali melakukan perampokan namun sialnya dia tertangkap pengawal kadipaten hingga sang ayah kehabisan akal sehat.
“Syahid anakku, kini sudah waktunya kamu memilih, kau yang suka merampok itu pergi dari wilayah Tuban atau kau harus tewas di tangan anak buahku”. Syahid tahu dia saat itu harus benar-benar pergi dari wilayah Tuban dan akhirnya, dia pun dengan hati gundah pergi tanpa arah tujuan yang jelas. Suatu hari dalam perjalanannya di hutan Jati Wangi, dia bertemu lelaki tua yang kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Sunan Bonang. Sunan Bonang adalah putra dan murid Sunan Ampel yang berkedudukan di Bonang, dekat Tuban.

Syahid yang ingin merampok Sunan Bonang akhirnya harus bertekuk lutut dan Syahid akhirnya berguru pada Sunan Bonang. Oleh Bonang yang saat itu sudah jadi guru spiritual ini, Syahid diminta duduk diam bersila di pinggir sungai. Posisi duduk diam meneng ini di kalangan para yogi dikenal dengan posisi meditasi. Syahid saat itu telah bertekad untuk mengubah orientasi hidupnya secara total seratus delapan puluh derajat. Yang awalnya dia berjuang dalam bentuk fisik, menjadi perjuangan dalam bentuk batin (metafisik). Dia telah meninggalkan syariat masuk ke ruang hakekat untuk mereguk nikmatnya makrifat. Namun syarat yang diajarkan Sunan Bonang cuma satu: duduk, diam, meneng, mengalahkan diri/ego dan patuh pada sang guru sejati (kesadaran ruh). Untuk menghidupkan kesadaran guru sejati (ruh) yang sekian lama terkubur dan tertimbun nafsu dan ego ini, Bonang menguji tekad Raden Syahid dengan menyuruhnya untuk diam di pinggir kali.

Ya, perintahnya hanya diminta untuk diam tok, tidak diminta untuk dzikir atau ritual apapun. Cukup diam atau meneng di tempat. Dia tidak diminta memikirkan tentang Tuhan, atau Dzat Yang Adikodrati yang menguasai alam semesta. Tidak, Sunan Bonang hanya meminta agar sang murid untuk patuh, yaitu DIAM, MENENG, HENING, PASRAH, SUMARAH, SUMELEH. Awalnya, orang diam pikirannya kemana-mana. Namun sekian waktu diam di tempat, akal dan keinginannya akhirnya melemas dan akhirnya benar-benar tidak memiliki daya lagi untuk berpikir, energi keinginan duniawinya lepas landas dan lenyap. Raden Syahir mengalami suwung total, fana total karena telah hilang sang diri/ego.

“BADANKU BADAN ROKHANI, KANG SIFAT LANGGENG WASESA, KANG SUKSMA PURBA WASESA, KUMEBUL TANPA GENI, WANGI TANPA GANDA, AKU SAJATINE ROH SAKALIR, TEKA NEMBAH, LUNGO NEMBAH, WONG SAKETI PADA MATI, WONG SALEKSA PADA WUTA, WONG SEWU PADA TURU, AMONG AKU ORA TURU, PINANGERAN YITNA KABEH….”

Demikian gambaran kesadaran ruh Raden Syahid kala itu. Berapa lama Raden Syahid diam di pinggir sungai? Tidak ada catatan sejarah yang pasti. Namun dalam salah satu hikayat dipaparkan bahwa sang sunan bertapa hingga rerumputan menutupi tubuhnya selama lima tahu. Setelah dianggap selesai mengalami penyucian diri dengan bangunnya kesadaran ruh, Sunan Bonang menggembleng muridnya dengan kawruh ilmu-ilmu agama. Dianjurkan juga oleh Bonang agar Raden Syahid berguru ke para wali yang sepuh yaitu Sunan Ampel di Surabaya dan Sunan Giri di Gresik. Raden Syahid yang kemudian disebut Sunan Kalijaga ini menggantikan Syekh Subakir gigih berdakwah hingga Semenanjung Malaya hingga Thailand sehingga dia juga diberi gelar Syekh Malaya.

“KESADARAN INSAN KAMIL”

Malaya berasal dari kata ma-laya yang artinya mematikan diri. Jadi orang yang telah mengalami “mati sajroning urip” atau orang yang telah berhasil mematikan diri/ego hingga mampu menghidupkan diri-sejati yang merupakan guru sejati-NYA. Sebab tanpa berhasil mematikan diri, manusia hanya hidup di dunia fatamorgana, dunia apus-apus, dunia kulit. Dia tidak mampu untuk masuk ke dunia isi, dan menyelam di lautan hakikat dan sampai di palung makrifatullah.

Salah satu ajaran Sunan Kalijaga yang didapat dari guru spiritualnya, Sunan Bonang, adalah ajaran hakikat shalat sebagaimana yang ada di dalam SULUK WUJIL: UTAMANING SARIRA PUNIKI, ANGRAWUHANA JATINING SALAT, SEMBAH LAWAN PUJINE, JATINING SALAT IKU, DUDU NGISA TUWIN MAGERIB, SEMBAH ARANEKA, WENANGE PUNIKU, LAMUN ARANANA SALAT, PAN MINANGKA KEKEMBANGING SALAM DAIM, INGARAN TATA KRAMA. (Unggulnya diri itu mengetahui HAKIKAT SALAT, sembah dan pujian. Salat yang sesungguhnya bukanlah mengerjakan salat Isya atau maghrib. Itu namanya sembahyang. Apabila disebut salat, maka itu hanya hiasan dari SALAT DAIM, hanya tata krama).

Di sini, kita tahu bahwa salat sejati adalah tidak hanya mengerjakan sembah raga atau tataran syariat mengerjakan sholat lima waktu. Salat sejati adalah SALAT DAIM, yaitu bersatunya semua indera dan tubuh kita untuk selalu memuji-Nya dengan kalimat penyaksian bahwa yang suci di dunia ini hanya Tuhan: HU-ALLAH, DIA ALLAH. Hu saat menarik nafas dan Allah saat mengeluarkan nafas. Sebagaimana yang ada di dalam Suluk Wujil: PANGABEKTINE INGKANG UTAMI, NORA LAN WAKTU SASOLAHIRA, PUNIKA MANGKA SEMBAHE MENENG MUNI PUNIKU, SASOLAHE RAGANIREKI, TAN SIMPANG DADI SEMBAH, TEKENG WULUNIPUN, TINJA TURAS DADI SEMBAH, IKU INGKANG NIYAT KANG SEJATI, PUJI TAN PAPEGETAN. (Berbakti yang utama tidak mengenal waktu. Semua tingkah lakunya itulah menyembah. Diam, bicara, dan semua gerakan tubuh merupakan kegiatan menyembah. Wudhu, berak dan kencing pun juga kegiatan menyembah. Itulah niat sejati. Pujian yang tidak pernah berakhir)

Jadi hakikat yang disebut Sholat Daim nafas kehidupan yang telah manunggaling kawulo lan gusti, yang manifestasinya adalah semua tingkah laku dan perilaku manusia yang diniatkan untuk menyembah-Nya. Selalu awas, eling dan waspada bahwa apapun yang kita pikirkan, apapun yang kita kehendaki, apapun yang kita lakukan ini adalah bentuk yang dintuntun oleh AKU SEJATI, GURU SEJATI YANG SELALU MENYUARAKAN KESADARAN HOLISTIK BAHWA DIRI KITA INI ADALAH DIRI-NYA, ADA KITA INI ADALAH ADA-NYA, KITA TIDAK ADA, HANYA DIA YANG ADA.

Sholat daim ini juga disebut dalam SULUK LING LUNG karya Sunan Kalijaga: SALAT DAIM TAN KALAWAN, MET TOYA WULU KADASI, SALAT BATIN SEBENERE, MANGAN TURU SAHWAT NGISING. (Jadi sholat daim itu tanpa menggunakan syariat wudhu untuk menghilangkan hadats atau kotoran. Sebab kotoran yang sebenarnya tidak hanya kotoran badan melainkan kotoran batin. Salat daim boleh dilakukan saat apapun, misalnya makan, tidur, bersenggama maupun saat membuang kotoran.)
Ajaran makrifat lain Sunan Kalijaga adalah IBADAH HAJI. Tertera dalam Suluk Linglung suatu ketika Sunan Kalijaga bertekad pergi ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji. Di tengah perjalanan dia dihentikan oleh Nabi Khidir. Sunan dinasehati agar tidak pergi sebelum tahu hakikat ibadah haji agar tidak tersesat dan tidak mendapatkan apa-apa selain capek. Mekah yang ada di Saudi Arabia itu hanya simbol dan MEKAH YANG SEJATI ADA DI DALAM DIRI. Dalam suluk wujil disebutkan sebagai berikut:
NORANA WERUH ING MEKAH IKI, ALIT MILA TEKA ING AWAYAH, MANG TEKAENG PRANE YEN ANA SANGUNIPUN, TEKENG MEKAH TUR DADI WALI, SANGUNIPUN ALARANG, DAHAT DENING EWUH, DUDU SREPI DUDU DINAR, SANGUNIPUN KANG SURA LEGAWENG PATI, SABAR LILA ING DUNYA.

MESJID ING MEKAH TULYA NGIDERI, KABATOLLAH PINIKANENG TENGAH, GUMANTUNG TAN PACACANTHEL, DINULU SAKING LUHUR, LANGIT KATON ING NGANDHAP IKI, DINULU SAKING NGANDHAP, BUMI ANENG LUHUR, TINON KULON KATON WETAN, TINON WETAN KATON KULON IKU SINGGIH TINGALNYA AWELASAN.
(Tidak tahu Mekah yang sesugguhnya. Sejak muda hingga tua, seseorang tidak akan mencapai tujuannya. Saat ada orang yang membawa bekal sampai di Mekah dan menjadi wali, maka sungguh mahal bekalnya dan sulit dicapai. Padahal, bekal sesungguhnya bukan uang melainkan KESABARAN DAN KESANGGUPAN UNTUK MATI. KESABARAN DAN KERELAAN HIDUP DI DUNIA. Masjid di Mekah itu melingkar dengan Kabah berada di tengahnya. Bergantung tanpa pengait, maka dilihat dari atas tampak langit di bawah, dilihat dari bawah tampak bumi di atas. Melihat yang barat terlihat timur dan sebaliknya. Itu pengelihatan yang terbalik).

Maksudnya, bahwa ibadah haji yang hakiki adalah bukanlah pergi ke Mekah saja. Namun lebih mendalam dari penghayatan yang seperti itu. Ibadah yang sejati adalah pergi ke KIBLAT YANG ADA DI DALAM DIRI SEJATI. Yang tidak bisa terlaksana dengan bekal harta, benda, kedudukan, tahta apapun juga. Namun sebaliknya, harus meletakkan semua itu untuk kemudian meneng, diam, dan mematikan seluruh ego/aku dan berkeliling ke kiblat AKU SEJATI. Inilah Mekah yang metafisik dan batiniah. Memang pemahaman ini seperti terbalik, JAGAD WALIKAN. Sebab apa yang selama ini kita anggap sebagai KEBENARAN DAN KEBAIKAN MASIHLAH PEMAHAMAN YANG DANGKAL. APA YANG KITA ANGGAP TERBAIK, TERTINGGI SEPERTI LANGIT DAN PALING BERHARGA DI DUNIA TERNYATA TIDAK ADA APA-APANYA DAN SANGAT RENDAH NILAINYA.

Apa bekal agar sukses menempuh ibadah haji makrifat untuk menziarahi diri sejati? Bekalnya adalah kesabaran dan keikhlasan. Sabar berjuang dan memiliki iman yang teguh dalam memilih jalan yang barangkali dianggap orang lain sebagai jalan yang sesat. Ibadah haji metafisik ini akan mengajarkan kepada kita bahwa episentrum atau pusat spiritual manusia adalah BERTAWAF. Berkeliling ke RUMAH TUHAN, berkeliling bahkan masuk ke AKU SEJATI dengan kondisi yang paling suci dan bersimpuh di KAKI-NYA YANG MULIA. Tujuan haji terakhir adalah untuk mencapai INSAN KAMIL, yaitu manusia sempurna yang merupakan kaca benggala kesempurnaan-Nya.

Sunan Kalijaga adalah manusia yang telah mencapai tahap perjalanan spiritual tertinggi yang juga telah didaki oleh Syekh Siti Jenar. Berbeda dengan Syekh Siti Jenar yang berjuang di tengah rakyat jelata, Sunan Kalijaga karena dilahirkan dari kerabat bangsawan maka dia berjuang di dekat wilayah kekuasaan. Di bidang politik, jasanya terlihat saat akan mendirikan kerajaan Demak, Pajang dan Mataram. Sunan Kalijaga berperan menasehati Raden Patah (penguasa Demak) agar tidak menyerang Brawijaya V (ayahnya) karena beliau tidak pernah berlawanan dengan ajaran akidah. Sunan Kalijaga juga mendukung Jaka Tingkir menjadi Adipati Pajang dan menyarankan agar ibukota dipindah dari Demak ke Pajang (karena Demak dianggap telah kehilangan kultur Jawa.

Pajang yang terletak di pedalaman cocok untuk memahami Islam secara lebih mendalam dengan jalur Tasawuf. Sementara kota pelabuhan jalurnya syariat. Jasa lain Sunan Kalijaga adalah mendorong Jaka Tingkir (Pajang) agar memenuhi janjinya memberikan tanah Mataram kepada Pemanahan serta menasehati anak Pemanahan, yaitu Panembahan Senopati agar tidak hanya mengandalkan kekuatan batin melalui tapa brata, tapi juga menggalang kekuatan fisik dengan membangun tembok istana dan menggalang dukungan dari wilayah sekeliling. Bahkan Sunan Kalijaga juga mewariskan pada Panembahan Senopati baju rompi Antakusuma atau Kyai Gondhil yang bila dipakai akan kebal senjata apapun. 

Friday, February 8, 2013


Sunnah Babi

Entah mengapa pada hari itu punggung terasa berat untuk bangun dari sof kerana lazimnya setelah habis mendirikan 2 rakaat solat Jumaat saya akan terus bangun tanpa mengaminkan doa imam untuk mendirikan solat sunat awwabin sebelum terus keluar dari masjid. Saya terus mengaminkan doa imam sambil mata memerhatikan gelagat sebilangan jemaah yang bergegas untuk keluar dari masjid. Agak panjang juga doa imam dan terasa sia-sia pula saya mengaminkan doa beliau kerana saya tidak faham apa yang didoakannya disebabkan beliau berdoa dalam bahasa arab. Saya ikutkan juga. Kemudian setelah habis doa dibaca imam maka saya terus bangun sambil bersalam-salaman dengan beberapa jemaah dan terus mendirikan solat sunat 2 rakaat. Usai solat, hati terasa seperti berat pula untuk meninggalkan masjid maka saya memanjang-manjangkan wirid yang disulami tasbih, tahmid dan takbir.

Entah kenapa.. hati masih terasa berat untuk meninggalkan masjid lalu saya teruskan duduk sambil membaca surah al-Mulk. Usai surah al-Mulk dibacakan, barulah badan terasa ringan untuk bangun dan terus saya menghalakan kaki untuk keluar dari masjid yang ketika itu tidak banyak pun jemaah yang masih berada dalam masjid.
Tiba-tiba bahu kanan saya ditepuk seseorang dari belakang dan disentapnya sehingga membuatkan langkah kaki saya terhenti. Bahu terasa sakit. Saya menoleh dan mendapati seorang lelaki melayu berusia sekitar 40an dengan jambangnya bersulam dengan warna merah yang mungkin diinai, berserban dengan lilitan yang agak besar, berjubah dan sedang memegang kayu sugi dengan tangan kanannya. Mukanya serius memandang saya.. bola matanya meliar tepat diarahkan ke muka saya macam mencari sesuatu. Kemudian beliau melintangkan lengan kirinya dibelakang badan saya dan terus membisikkan sesuatu.

“Kenapa kamu membawa sunnah babi ke dalam masjid ini?”

Terkejut besar saya mendengar kata-kata lelaki itu.. berderau darah saya. Kasar sungguh sikapnya dan tidak padan langsung dengan penampilannya. Kemudian beliau berkata lagi..

“Bukankah babi itu tidak memakai serban.. kenapa kamu membawa sunnahnya kemari.. ketempat suci ini? Bukankah terlebih baik jika kamu memakai serban yang menjadi sunnah nabi, berjubah dan bersugi seperti nabi daripada kamu memakai seperti apa yang kamu pakai sekarang ini!”

Saya masih terkejut dengan sikapnya dan darah masih berderau. Kaki terasa menggeletar. Telinga terasa panas dan mulut seolah-olah terkunci.

“Ini apa?”

Tanya beliau sambil menarik baju T-Shirt biru lusuh dan seluar yang sedang saya pakai.

“Ini baju T-Shirt pemberian orang dan ini seluar slack hitam yang juga pemberian orang”.

“Ini pakaian kaafiir!” bentak beliau.

“Hanya orang kafir sahaja yang berpakaian dengan pakaian sebegini!”.

Berderau lagi darah saya mendengar kata-katanya. Kalau tadi derauannya kerana terkejut namun sekarang derauannya kerana marah. Sekonyong-konyong berlalu dihati ingatan supaya beramal dengan tawhid Asma maka fahamlah saya bahawa saya kini sedang berhadapan dengan al-mutakabbir. Nah.. tiba-tiba sahaja saya kedatangan zawk. Bergetar seluruh kulit dibadan dan terasa bulu roma mengembang diseluruh badan. Nyaman sekali rasanya sehingga singa garang berserban yang sedang memegang kayu sugi yang berada dihadapan saya kini saya pandang tak ubah macam seekor lipas sahaja. Hati mulai tenang. Maka benarlah Allah apabila berfirman yang bermaksud “Ingatlah! Dengan mengingati Allah hati akan tenang” [ar-Ra’d:28]. Kemudian dengan pantas saya berdoa didalam hati dengan doa para malaikat yang bermaksud “Maha suci Engkau (Allah), tidak ada yang kami ketahui melainkan apa-apa yang Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” [al-Baqarah:32]. Terus sahaja saya membuka mulut untuk membidas kata-kata lelaki itu.

“Tuan, seseorang itu tidak sekali-kali akan menjadi kafir kalau hanya memakai pakaian dari hasil karya orang-orang kafir sebaliknya kekafiran seseorang itu dinilai dari sudut aqidahnya sama ada betul atau tidak ia beriman kepada ketunggalan Allah dan kerasulan Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib”.

“Aahh.. cara berpakaian kamu ini sudah cukup menjadi bukti kekafiran kamu!”

Saya senyum saja melihat keletah lelaki itu dan ingin benar saya menutup mulutnya itu dengan satu hujah yang tidak dapat dipatahkannya lagi. Maka saya terus berhujah.
“Baiklah tuan, saya akan buktikan kepada tuan bahawa cara berpakaian saya ini adalah bukti keimanan saya kepada Allah dan penolakkan tuan atas cara berpakaian saya ini adalah bukti kekafiran tuan terhadap Allah”.

“Bagaimana boleh jadi macam tu pula?.. aaahhh tak kisahlah. Cepatlah buktikan!”

“Begini, saya nak bertanya pada tuan, siapakah yang menyiapkan pakaian saya ini?”

“Tentulah orang kafir laknatullah!”

“Baiklah.. siapa pula yang mengilhamkan kepada orang kafir itu sehingga dapat  mereka menghasilkan pakaian yang saya pakai ini?”

Beliau terdiam.

“Bukankah Allah yang telah memberi ilham kepada mereka dan sudah tentulah tiada siapa yang Maha berilmu selain Allah yang memberi ilham kepada mereka. Maka pada hakikatnya pakaian yang saya pakai ini adalah hasil karya agung Allah Ta’ala yang bersesuaian dengan hukumnya yang Ia zahirkan melalui tangan-tangan orang kafir. Perhatikan baik-baik, adakah tuan mendapati ada pada mana-mana aurat saya yang terdedah?”

Beliau masih senyap seolah-olah nafasnya sudah terhenti. Matanya pun tidak berkelip. Entah apa yang difikirkannya. Saya meneruskan kata-kata.

“Maka saya memakai pakaian ini adalah atas iman saya yang mengimani bahawa pakaian ini adalah dari hasil karya agung Tuhan saya tetapi tuan pula memandang pakaian yang saya pakai ini adalah dari hasil karya orang-orang kafir maka yang sebenarnya aqidah tuan telah bersalah-salahan dengan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah. Kesalahan tuan dari sudut aqidah ialah tuan telah meletakkan pada orang-orang kafir itu mempunyai ilmu yang dengannya dapat mencipta hasil karya sendiri. Maka iktiqad ini adalah kafir. Tidakkah tuan tahu bahawa kaenat pada quwwah dan tabiatnya tidak sesekali dapat mendatangkan bekas?”

Lelaki itu masih senyap dan merenung lantai. Kemudian beliau menukar topik.
“Tetapi apa yang kamu pakai ini tidak mengikut sunnah Rasulullah!”

Walaupun ucapannya tegas tetapi tidak sekeras tadi.
“Baiklah tuan, saya ingin bertanya.. sunnah Rasulullah kalau mengikut hukum taklifi terbahagi kepada berapa bahagian?”

“err..emm..emm.. apa itu hukum taklifi? Saya tak pernah dengar pun!”

“Baiklah lupakan dulu fasal hukum taklifi. Sunnah Rasulullah terbahagi kepada tiga iaitu sunnah muakkadah, sunnah zaidah dan sunnah yang tergolong dalam kategori Mustahab, Adab dan Fadhilah. Perbuatan Rasulullah yang bersifat kebiasaan yang dilakukan baginda dengan sifatnya sebagai manusia seperti makan, minum, berjalan, tidur dan berpakaian adalah bersifat sebagai pelengkap dan dianggap sebagai kebaikan-kebaikan mukallaf yang tergolong dalam kategori sunnah mustahab. Orang yang tidak mengikuti Rasulullah dalam melakukan sunnah mustahab tidak dianggap sebagai orang yang berbuat jahat dan tercela kerana hal-hal tersebut tidak termasuk syariat Rasulullah. Maka beginilah ketetapan yang dibuat oleh ulama fiqh.”

Terkebil-kebil mata lelaki itu mendengar hujahan saya.

“Jadinya, cara berpakaian saya ini walaupun tidak mengikuti cara berpakaian Rasulullah tetapi tidaklah ianya dicela agama dan tidak juga saya berdosa kerana memakainya. Oleh itu, jika agama tidak mencela cara saya berpakaian lantas mengapa tuan mencela cara saya berpakaian dengan celaan bahawa saya membawa sunnah babi? Nampaknya tuan menilai cara saya berpakaian bukan menurut hukum tetapi menurut nafsu!”
Kemudian saya menambah lagi.

“Tidakkah tuan pernah mendengar sabda Nabi yang bermaksud “Sesungguhnya Allah tidak memandang paras rupa dan harta kamu tetapi Dia memandang kepada hati dan amalan kamu”. Kenapa tuan terus melulu menilai saya berdasarkan paras rupa dan pakaian saya?. Tidakkah tuan sendiri sedar bahawa sifat melulu-lulu itu adalah sifat seekor babi?. Nah.. telah saya buktikan keimanan saya dan kekafiran tuan maka silalah bangkang hujah saya!”

“Yelah.. yelah.. kamu tak bawa sunnah babi tetapi kamu tetap tak pakai sunnah nabi!”.
Masih nak menegakkan benang basah. Walaupun sikapnya tidak sekeras tadi namun wajah meluatnya terhadap saya begitu jelas kelihatan. Entah mengapa beliau bersikap begitu. Mungkin begitulah gambarannya orang yang berpenyakit hati.
“Tuan, jangan disempitkan pengertian sunnah nabi itu sehingga hanya terhenti pada cara berpakaian nabi sahaja sedangkan sunnah nabi itu ada yang bersifat zahir dan batin. Tuan tahu apa dia sunnah nabi yang batin itu?”

“Hah.. apa dia?”. Tanya beliau sambil menjuihkan bibirnya.

“Sabar, usul periksa, rendah diri, berbaik sangka, berlapang dada, menghormati orang lain dan semua sifat-sifat yang terpuji yang lain. Err.. saya nak tanya tuanlah..”

“Hah.. tanyalah!” keras sahaja jawapannya.

“Apa pendapat tuan jika ada seekor babi yang memakai serban, berjubah dan memegang kayu sugi.. adakah dengan berpakaian sebegitu dapat disucikan dirinya yang bertaraf najis mughallazoh?”.

“Ehh.. mana boleh. Kalau dah najis tu najislah juga.. mana boleh najis tu disucikan dengan menutupinya dengan pakaian!”

Tiba-tiba dia terdiam… terkedu. Agak lama juga dia senyap. Saya tidak hiraukan apa yang sedang difikirkannya dan terus berhujah.

“Makanya tuan, tidak guna seseorang itu berserban dan berjubah kalau hatinya masih belum disucikan. Laksana babi tadilah.. maka siapa diantara kita yang membawa sunnah babi ke masjid ini.. tuan atau saya?”

Merah padam mukanya semerah warna jambangnya. Nafasnya ketika itu turun naik seolah-olah dia mahu memukul saya. Cepat-cepat saya bersuara.

“Tuan boleh saja memukul saya disini dan saya tidak akan membalas tetapi sebelum saya dipukul, ingin saya menurunkan petua kepada tuan untuk menyucikan hati kerana pada hati itu ada dua penyakit yang berbahaya yang bisa merosakkan iman dan amal seseorang iaitu penyakit mazmumah dan penyakit syirik. Caranya ialah basuh hati itu dengan air talqin bersumberkan dari telaga tawhid kemudian sabunilah ia dengan sabun syuhud agar hati itu bersih dan berbau wangi. Selepas itu gosokkanlah hati itu berulang-ulang dengan berus mujahadah yang disulami menyabuninya dengan sabun syuhud maka pasti segala kekaratan pada hati akan tertanggal. Kemudian sidailah hati itu diampaian musyahadah agar ia disinari nur ma’rifah. Setelah hati disinari nur ma’rifah maka hati pasti akan kering daripada penyakit mazmumah dan kesyirikkan”.
Kemudian saya terus berlalu dari situ dengan meninggalkan lelaki itu yang masih termangu-mangu…………………

Monday, February 4, 2013


PELAKSANAAN PENGOBATAN BIO AYATUL QURSY

Bismillahirrahmanirrahim....La ilaha illallah yang ku pasang,tiada yang maujud selain ALLAH dalam tulisan ini,assallammualaikum warahmatullahi wabarahkatuh kepada para pembaca blog  untuk berikut ini saya akan coba menjelaskan ilmu ilmu serta tehnik tehnik pengobatan baik dari maunah sebuah ayat dalam agama maupun khasiat sebuah mantra dari warisan leluhur nenek moyang orang bunian,yang di dalam adat budaya mistis orang bunian rahasia rahasia ramuan dan bahan alam yang tumbuh di muka bumi ALLAH ini sangat tersimpan rapi dan telah menjadi keutamaan bagi mereka,sebab ilmu pengobatan adalah ilmu yang sangat adat mereka hormati bahkan setiap penghulu di kampung bunian akan di pilih dan di tentukan berdasarkan siapa yang ilmu pengobatannya paling mantap atau paling sering menyembuhkan orang,oleh sebab itu saya akan mula kan dengan penjelasan pengobatan dari bio ayatul qursy dahulu lalu berikutnya baru akan menyusul pengobatan pengobatan rahasia lainnya..,

Seperti kita ketahui pada zaman kini hampir puluhan bahkan ratusan blog dan website yang memposting ilmu ilmu kebathinan dari berbagai suku dan daerah asia tenggara ini,namun sangat sedikit sekali ilmu ilmu kebathinan tersebut yang menulis dan sharing untuk pengobatan berbagai penyakit yang di deritai setiap pembaca setiap hari,padahal kita sangat sadar bahwa kita sangat memerlukan cara cara untuk tetap sehat atau cara untuk dapat mengurangi sakit di batang tubuh kita yang pasti setiap manusia memiliki penyakit yang harus ia lawan,tentunya selain penyakit kanker (kantong kering bin kesusahan keuangan) hehehee..nah kalau yang satu ini saya rasa jawaban yang paling tepat adalah menggunakan ilmu bergerak sekuat tenaga agar dapur bisa mengepul asapnya,kembali ke topik bahasan penyakit tadi....kita juga sudah lama menyadari bahwa penyakit pasti selalu datang dan hospital atau dokter selalu menerima kedatangan kita ke tempatnya,namun yang menjadi persoalan adalah kedatangan kita itu akan memerlukan wang yang sangat banyak,kaum medis tidak akan mau menerima pengobatan hanya dengan mahar se adanya atau seikhlasnya bahkan hanya di bayar dengan alfateha saja seperti kita berguru ilmu kebathinan,untuk konsultasi saja ke dokter pada zaman sekarang kita akan mengeluarkan uang sekitar 500 ribu rupiah atau setara RM 170 itu hanya untuk setengah jam bicara dan bertanya..hehee,padahal bagi yang kebanyakan hidup di bawah rata rata economi normal tentulah sangat sulit untuk memenuhi hal seperti itu,intinya berobat pada zaman sekarang ini sangatlah mahal maka oleh itu siapapun yang menjadi juru sembuh baik medis ataupun non medis sangat banyak menerima pelanggan,baiklah kita bermula masuk pada pengkajian pengobatan bio ayatul qursy ini.

Pertama....dasar dari segala sehat batang tubuh itu adalah darah,dan dasar semua penyakit itu juga adalah darah,kenapa begitu....? darah adalah zat aktif dalam tubuh yang mentransportasi kan segala unsur unsur tubuh baik sari pati makanan ataupun oxigen atau udara,darah itu terdapat 7 species yang setiap species memiliki kerja serta tugas masing masing,ada yang menjembatani vitamin dan zat besi (daya tahan tubuh) keseluruh organ tubuh,ada juga darah yang khusus menjembatani ruh nyawa (energy hidup) oleh sebab itu orang yang sudah meninggal darahnya tetap mengalir namun ada darah lain yang sudah dingin/coollen,darah yang dingin itulah darah hidup atau darah ruh yang sudah mati. Dan hebatnya lagi darah selain sebagai saluran utama segala vitamin dan daya batang tubuh,darah juga adalah media atau jalur utama dari bersarangnya semua penyakit,kenapa begitu..? Darah adalah zat aktif cair yang sangat efective di aliri arus listrik artinya darah adalah salah satu zat cair penghantar listrik yang baik,ini menandakan bakteria bakteria yang berupa partikel listrik ion negative tentu hanya berkembang biak dalam darah,bakteria penyakit tidak mengganas di kulit atau daging ia akan menetap dan berkembang biak dalam darah,sebab selama darah mengalirkan sari pati makanan maka ia akan mendapat sebagain lebih dari sari pati makanan tersebut sebagai bahan utama ia hidup dan mengganas dalam batang tubuh yang bernyawa,nah begitu sangat vital dan pentingnya darah bagi kita untuk sehat juga bagi komunitas bakteria penyakit untuk mereka dapat hidup, bahkan menurut ahli anatomi tubuh darah akan menciptakan getaran listrik 1,2 voltage sesaat, saat ia mengalir dalam tubuh,maka oleh itu setiap manusia jika getaran listrik tubuhnya melemah maka ia akan mengalami berbagai penyakit atau kelemahan urat urat,badan terasa linu dan pegal pegal,lalu bagaimana cara efective membuat bakteria dalam darah itu dapat mati atau paling tidak bakteri itu tidak mampu berkembang biak dalam darah...?????

Jawaban simple nya,....lakukan cuci darah (blood loundry ),apa itu cuci darah...ini adalah sebuah teknik dan nama kaum pengobatan medis yang mana,darah kotor yang paling banyak terdapat bakteria penyakit akan di keluarkan melalui alat vacum khusus lalu darah yang telah di luar tubuh itu akan di masuk kan dalam satu engine khusus dan darah kotor tadi di aliri listrik sangat tinggi sehinga darah akan ter strom listrik tampa harus membuat tubuh si sakit mati terkena listrik,kata lain pasien akan aman dari serangan strom listrik,apa gunanya darah kotor tadi di berikan aliran strom listrik..? tentulah berguna bagi mematikan bakteria bakteria dalam darah tersebut,jika listrik 1500 voltase terkena saja ke seekor gajah maka gajah itu akan segera terpental mati akibat terkena strom listrik tersebut apalah lagi partikel bakteri penyakit yang hanya sebesar zarrah (partikel atom ) sulitnya adalah tidak ada manusia yang mampu di aliri listrik ke tubuhnya di atas 220 voltage,terkadang jika tubuh terkena strom listrik 110 voltage saja maka tubuh sudah terpental dan lumpuh maka oleh itulah kaum dokter menciptakan satu alat cuci darah itu (blood loundry) terpisah dari tubuh si sakit,lalu bagaimana jika listrik yang di alirkan sangat kecil seperti alat alat teraphy listrik yang banyak di jual jual di market market pengobatan yang menggunakan dua atau 4 battre..? hehehee..,tentu saja itu tidak efective untuk membunuh bakteria penyakit dalam darah,bahkan jika di aliri listrik sekecil itu pada tubuh akan membuat bakteria semakin memiliki anti body dan berkembang biak karna listrik halus itu akan mereka jadikan penguat tubuhnya....nah di sinilah titik tumpu kita mengkaji dan mendalami serta menggunakan ilmu pengobatan bio ayatul qursy ini untuk mampu membuat tubuh kita menjadi mesin cuci darah abadi selamanya dan tanpa harus datang ke hospital berbayar sangat mahal...

Ayat Qursy adalah ayat yang sangat melegenda dalam kitab umat muslim bahkan dalam kitab taurat halaman perintah tuhan yang ke 3 terdapat juga ayat qursy yang berbahasa ibrani,menurut wasilah hadist dan kaum ulama syahih bahwa ayat qursy di dapat dari seseorang sahabat yang Rasullullah amanahkan menjaga gudang makanan perang kaum mujahidin,saat ia menjaga gudang makanan tersebut dia menangkap seseorang yang datang mencuri pada gudang tersebut,akibat dialog antara sahabat dan pencuri itu sangat meghiba maka sahabat melepaskannya,dan peristiwa itu berulang sebanyak 3x,dan pada kejadian malam ke 4 sahabat menangkapnya dan bertekad untuk tidak melepaskannya lagi,saat itulah pencuri berkata " jika engkau melepaskan aku maka akan aku buka kan satu ayat yang di rahasiakan dajjal dari segala anak cucu adam yang mana ayat itu pasti sangat membuat dajjal ketakutan dan dajjal pasti akan lari tunggang langgang sebab ayat itu sangatlah panas sampai pada alam dajjal" lalu sahabat melepaskan pencuri tersebut,esok paginya sahabat melapor pada Rasulullah,lalu Rasulullah bertanya "coba engkau ucapkan ayat apakah itu" sahabat membacanya dan setelah selesai Rasulullah bersabda " tau kah kamu bahwa pencuri itu adalah dajjal laknatullah dan ayat yang ia bersedia katakan itu adalah ayatul qursy" sungguh dajjal itu melakukan kesilapan telah membuka kan ayat agung yang sangat ia takuti...

Ayatul Qursy inilah yang menjadi media utama untuk membangkitkan semangat api atau listrik di tubuh manusia dengan tehnik dan olahan yang tepat...dahulu pada zaman penjajahan belanda dan jepang di indonesia,terdapatlah satu pasukan khusus pejuang kemerdekaan bernama pasukan macan kumbang dan di malaysia nama pasukannya V 16 malaya,mereka adalah pasukan yang mampu menahan stroman listrik yang terdapat pada pagar pagar kawat besi berduri belanda dan jepun tersebut,mereka mengamalkan dengan teknik zikir tertentu ayatul qursy sehingga mereka kebal terhadap stroman listrik,setelah zaman merdeka dan damai ilmu tersebut punah dan menghilang bak di telan bumi hingga pada zaman moden di temukan lagi namun bukan di gunakan untuk kebal terhadap listrik para penjajah lagi tetapi di gunakan untuk pengobatan berbagai penyakit tubuh,inilah yang di sebut ilmu bio ayatul qursy sebagai media teraphy listrik atau cuci darah batang tubuh sendiri.


INTI PENGKAJIANNYA:
Tubuh manusia sesungguhnya tiada yang kebal terhadap serangan strom listrik,bahka manusia yang mengusai ilmu kekebalan tubuh tingkat tinggi pun jika di strom listrik tetap akan mati juga,kenapa ini terjadi...? sebabnya adalah dalam tubuh manusia itu terdapat aliran listrik yang sangat rendah sekitar 1 hingga 12 voltase saja,dan sesuai dengan hukum kelistrikan bahwa listrik akan mengalir dari voltase tinggi ke voltase rendah...maka oleh itu jika tubuh kita yang voltase nya 12 volt menyentuh listrik 220 volt tentulah listrik yang besar itu akan mengalir ke tubuh kita yang ber voltase rendah,maka orang umum mengatakannya terkena strom listrik tubuhnya akan terpenta,lumpuh dan bahkan kematian,nah oleh orang orang kebathinan tubuh manusia yang bervokaltase rendah itu akan di tingkatkan listrik tubuhnya sehingga mencapai ribuan voltase,maka yang terjadi adalah jika ia menyentuh listrik maka listrik yang 1500 voltase pun tidak akan membuat dirinya terkena strom lagi,ia hanya akan merasakan getaran tapi tidak membuat tubuhnya mati atau terpental,nah pada kondisi sebegini maka ia telah mampu menjinak kan listrik dalam batang tubuhnya dan listrik yang sangat tinggi dalam tubuhnya itu ia gunakan sebagai pembakar atau membunuh bakteria bakteria yang terdapat dalam darahya,tubuhnya akan selalu sehat sebab bakteria penyakit tidak dapat hidup berkembang biak dalam darahnya dan ia dapat mengobati diri sendiri kapanpun jua ia mau mengobatinya tanpa harus datang ke hospital untuk cuci darah,seperti yang kita ketahui untuk cuci darah di hospital memerlukan biaya sekitar 150 hingga 200 ringgit Malaysia untuk sekali  cuci darah,dan jika si pengamal bio teraphy listrik ayatul qursy ini bersedia maka ia dapat menyalurkan penyembuhan teraphy listriknya kepada orang lain dengan di buatkan alat kabel/wire biasa sebagai media therapy listrik tegangan tinggi nya pada orang lain yang sakit...!

Bagaimana ini bisa terjadi..? 


dan sepengalaman saya penyakit penyakit yang efective di sembuhkan oleh teraphy listrik jenis ini adalah
-CANCER (hampir insyaALLAH semua jenis penyakit cancer)
-TUMOR (baik tumor yang masih jinak maupun tumor ganas)
-penyakit reumatic
-asam urat (diabates)
-susah memiliki anak
-penyakit kelamin atau lemah sahwat
-STROKE
-kelumpuhan
-dan berbagai penyakit medis lain yang di akibatkan oleh bakteri darah
-sakit tulang,pegal terkilir dan mudah letih

UNTUK PENGOBATAN NON MEDIS
-mengembalikan serangan atau guna guna sihir secara ghaib
-pengisian kekebalan
-membangkitkan daya magnet tubuh
-menetralisir energy ghaib negative dalam tubuh
-membuang jin atau khodam negative yang membuat kaum wanita tidak dapat hamil
-mendeteksi tempat dan arah simpanan harta ghaib
dan lain lain tinggal si murid arahkan saja energy ayatul qursy yang terbangkit itu utk berbagai keperluan

semoga bermanfaat dan mohon di maafkan jika saya terkurang dan terlebih bahasa,yang sempurna yang yang maha sempurna,saya tentulah sama dengan manusia lain banyak salah,khilaf dan kurangnya paling tidak kita sudi berbagi itu sudah lumayan baik hidup pada zaman sekarang


original text by Raja Ryzal 
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SEBAGAI MAKLUMAN KETERANGAN DIATAS  SECARA UMUMNYA SAMA JUGA DENGAN KEILMUAN KAROMAH/MAUNNAH LAINNYA SEPERTI KEILMUAN SYAHADAH, BISMILLAH, AL FATEHAH, AL IKHLAS SERTA ILMU GERAK SEPERTIMANA GERAK FAQIR SUNAN KALIJAGA AMALAN SAYA.

SAYA MENGONGSI KETERANGAN INI SELEPAS MEMINTA IZIN DARI SAUDARA RIZAL SENDIRI  KERNA YANG NYATANYA  GURU KAMI KEMUNGKINAN ORANG YANG SAMA KERANA MEMILIK NAMA YANG SAMA DAN DARI DAERAH YANG SAMA.