WASIAT KANJENG SUNAN KALIJAGA
Wasiat sunan kalijaga dalam kitabnya :
“Yen wis tibo titiwancine kali-kali ilang kedunge, pasar ilang
kumandange, wong wadon ilang wirange mangka enggal – enggala tapa lelana
njlajah desa milang kori patang sasi aja ngasik balik yen during olih
pituduh (hidayah) saka gisti Allah”
Artinya kurang lebih :
“jika sudah tiba zamannya dimana sungai2 hilang kedalamannya (banyak
org yg berilmu yg tdk amalkan ilmunya), pasar hilang gaungnya, jika
masjid2 tak ada adzan, wanita2 hilang malunya (tdk tutup aurat dsb) maka
cepat2lah kalian keluar 4 bulan dari desa ke desa (dari kampung ke
kampung) dari pintu ke pintu (dari rumah ke rumah utk dakwah) janganlah
pulang sebelum mendapat hidayah dari Allah SWT.”
Azas dakwah walisongo ada 10 :
1. sugih tanpa banda (kaya tanpa harta)
artinya : Kekayaan yang sejati adanya di dalam hati, bisa “terbang”
kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia.jgn
yakin pada harta….kebahagiaan dlm agama, dakwah jgn bergantung dgn
harta.
2. ngluruk tanpa bala (menyerbu tanpa banyak orang/tentara)
artinya : Jgn yakin dgn banyaknya jumlah kita,…..yakin dgn pertolongan Allah
“ Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan
golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang
yang sabar “ (QS. Al-Baqarah:249)
3. menang tanpa ngasorake (menang/unggul tanpa merendahkan orang)
artinya : Dakwah jgn menganggap hina musuh2 kita / yang di
dakwahi….kita pasti unggul tapi jgn merendahkan org lain (jgn sombong)
4. mulya tanpa punggawa (mulia tanpa anak buah)
artinya : Kemuliaan hanya dalam iman dan amalan agama bkn dgn bnyknya pengikut
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat : 13 )
5. mletik tanpa sutang (melompat jauh tanpa tanpa galah/tongkat panjang)
artinya : Niat utk dakwah keseluruh alam, Allah yg berangkatkan kita bukan asbab2 dunia spt harta dsb…
6. mabur tanpa lar (terbang tanpa sayap)
artinya : kita bergerak jumpa umat, ke segala penjuru…dari orang2 ke orang…. jumpa ke rumah2 mereka ..
7. digdaya tanpa aji-aji (“sakti” tanpa ilmu2 kedigdayaan)
Artinya : Kita dakwah, berkeyakinan bahwa segala sesuatunya atas izin
Allah semata, hanya bergantung kepada pertolongon Allah semata, LAA HAU
LA WA LAA QUWWATA ILLA BILLAH
( TIADA DAYA UPAYA KECUALI ATAS IJIN ALLAH).
“ Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” ( QS. Muhammad : 7 )
8. Menang tanpa tanding (menang tanpa berperang)
Artinya : dakwah dgn hikmah, kata2 yg sopan, ahlaq yg mulia dan doa
menangis2 pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat seluruh alam
dapat hidayah….bukan dgn kekerasan….
Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. ( An-Nahl : 125 )
Nabi saw bersabda yg maknanya kurang lebih : ‘Haram memerangi suatu kaum
sebelum kalian berdakwah (berdakwah dgn hikmah) kepada mereka”
9. kuncara tanpa wara-wara (menyebar/terkenal tanpa gembar-gembor dsb)
Artinya : bergerak terus jumpa umat, tdk perlu disiar2kan atau di umum2kan
10 kalimasada senjatane ( senjatanya kalimat iman (syahadat))
Artinya : selalu membawa kalimat Tauhid, membawa islam, mendakwahkan
kalimat iman, mengajak manusia pada Islam, iman dan amal salih….
Para Walisongo berdakwah dengan mempunyai sifat-sifat diantaranya:
1. Mempunyai sifat Mahabbah atau kasih sayang
2. Menghindari pujian karena segala pujian hanya milik Allah SWT
3. Selalu risau dan sedih apabila melihat kemaksiatan
4. Semangat berkorban harta dan jiwa
5. Selalu memperbaiki diri
6. Mencari ridho Allah SWT
7. Selalu istighfar setelah melakukan kebaikan
8. Sabar menjalani kesulitan
9. Memupukkan semua kejagaan hanya kepada Allah SWT
10. Tidak putus asa dalam menghadapi ketidak berhasilan usaha
11. Istiqomah seperti unta
12. Tawadhu seperti bumi
13. Tegar seperti gunung
14. Pandangan luas dan tinggi menyeluruh seperti langit.
15. berputar terus seperti matahari sehingga memberi kepada semua makhluk tanpa minta bayaran.
Para Walisongo adalah penerus dakwah Nabi Muhammad SAW, sebagai penerus
atau penyambung perjuangan, mereka rela meninggalkan keluarga, kampung
halaman dan apa-apa yang menjadi bagian dari hidupnya. Para Walisongo
rela bersusah payah seperti itu karena menginginkan ridho Allah SWT.
Diturunkannya agama adalah agar manusia mendapat kejayaan didunia dan
akherat. Segala kebahagiaan, kejayaan, ketenangan, keamanan, kedamainan
dan lain-lainnya akan terwujud apabila manusia taat pada Allah SWT dan
mengikuti sunnah baginda Nabi Muhammad SAW secara keseluruhan atau
secara seratus persen. Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa ummat
Nabi Muhammad SAW diutus kepermukaan bumi adalah khusus mempunyai
tanggung jawab penting. Misi pentingnya adalah untuk mengajak manusia
dipermukaan bumi ini ke jalan Allah SWT.
“Kamu adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli
kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”(QS.
Ali Imron : 110).
Asyhadu anla ilaaha ill-Allah wa Asyhadu-anna Muhammadar-RasuluAllah
Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘Alaa Ali Muhammad
Ya Allah terimalah amal ibadah mereka, dan berilah tempat yang tinggi
disisi-Mu sebagaimana yang kau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang
shaleh, Hamba-hamba-Mu yangberjuang di jalan-Mu, amien….