Tuesday, October 30, 2018

KESALAHAN DALAM MERUQYAH


Dalam melakukan ruqyah, cukuplah dengan membaca ayat suci Alqur’an dan doa yang diajarkan Nabi –shollallohu alaihi wasallam-. Itu sudah cukup dan tidak perlu banyak berdialog dengan jin yang kemungkinan besar banyak dustanya.

Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam– telah bersabda tentang setan yang mendatangi Abu Hurairah: “Dia telah jujur kepadamu, padahal dia itu BANYAK BERDUSTA, itulah setan“. (HR. Bukhori 3275).
Syaikh Muhammad Nashiruddin Albani –rohimahulloh– mengatakan:

Sekarang ini, sebagian Kaum Muslimin malah terjatuh dalam kesesatan “meminta bantuan jin” dengan kedok agama, karena memang Rosul -alaihissalam- terbukti pernah membacakan beberapa ayat kepada sebagian orang yang kerasukan jin, maka Allah menyembuhkan mereka; ini benar.

Namun mereka memulai dari titik ini, kemudian membesarkan lingkarannya hingga sampai pada pembicaraan: “Apakah kamu muslim? Apa agamamu? Nasrani, Yahudi, Budha?”.

Dan setelah itu mereka mengatakan kepadanya: “Masuklah Islam agar kamu selamat!”.

Kemudian dia mengatakan: “asyhadu Alla ilaaha Illallah, wa asyhadu anna muhammadan rosululloh”, orang tersebut yakin dengan perkataan jinnya, padahal mereka tidak melihatnya dan tidak merasakannya sama sekali.

Kita sekarang ini hidup bertahun-tahun lamanya, dan kita berinteraksi dengan orang yang sejenis dengan kita, manusia dengan manusia, itu pun setelah bertahun-tahun bisa jadi kamu melihat orang yang dulunya kau ajak berinteraksi ternyata menipumu! Lalu bagaimana kamu ingin berinteraksi dengan salah seorang dari jin yang tidak kamu ketahui hakekatnya (sama sekali)?!

Lalu dia mengatakan kepadamu: “Aku sudah masuk islam”…

“Aku seorang mukmin”, “Aku siap melayanimu”, “Apa yang kau mau dariku”, “Saya hadir”, dan ini kita banyak mendengarnya, subhanalloh!

Dari sinilah masuknya kesesatan kepada Kaum Muslimin, sebagaimana dikatakan: “tidaklah api yang besar, melainkan dari percikan yang kecil”…

Dan nasehatku… seorang muslim tidak boleh menambah lebih dari ruqyah dalam mengobati orang yang dirasuki jin, (yaitu dengan) dia membacakan kepadanya ayat-ayat dari Kitabullah yang dia kehendaki dan doa-doanya Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam– yang shahih, dan itu sudah cukup.

Adapun menambah lebih dari ruqyah, (seperti): ada sebagian dari mereka yang menggunakan kemenyan, ada juga dari mereka yang menggunakan minyak… dan hal-hal lain yang sangat banyak dan aneh. Ini semuanya adalah pengelabuhan terhadap manusia dan usaha agar terlihat berbeda dengan yang lain dalam profesinya itu, karena kalau masalahnya hanya sebatas membaca ayat-ayat, maka semua orang bisa membaca sebagian ayat-ayat dan ternyata jinnya juga akan keluar.

Mereka mengatakan: Jangan, kita ingin mengemasnya dengan sedikit tipuan dan kerahasiaan, sehingga dia menjadi special hanya untuk kalangan tertentu saja.

Aku ingatkan (mereka) kepada firman Allah ta’ala (yang artinya) :

“Bahwasanya ada beberapa orang dari manusia meminta perlindungan kepada beberapa orang dari jin, maka jin-jin itu menambahkan ketakutan kepada mereka“. (QS. Al Jin: 6).
Kita memohon kepada Allah –azza wajall– semoga Dia menjaga kita, sehingga kita tidak meminta bantuan kepada jin.

Penulis: Ustadz Musyafa Ad Darini, Lc., MA.