Friday, August 20, 2010

SIFAT-SIFAT ALLAH SANGAT DEKAT PADA TUBUH KITA

Ya Tuhanku, alangkah dekat sifat dan hak-Mu pada diriku, sesungguhnya sangat benarlah firman-Mu dalam Quran di surah Al- Baqarah, ayat 186 :

“Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahawasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Dekatnya hamba dengan Tuhan, adalah dekat dengan “wajah”-Nya, bukan dengan zat-Nya. Wajah Allah itu terbit dari zat Allah dapat langsung sampai kepada diri hamba-Nya. Itulah dinamakan tajalli sifat, yakni nyata sifat Allah yang di zohirkan pada makhluk- Nya. Untuk memahami hal ini, mari perhatikan antara kita dengan matahari. Bila dipandang dengan akal, jarak antara kita dengan matahari sangat jauh. Akan tetapi, pada saat zat matahari menzohirkan cahaya, merasa panasnya adalah “wajah” matahari langsung sampai ketubuh kita. Kita merasa “bersambung” dengan matahari. Kita bersambung dengan “panas” dan “cahayanya”. Ketika itu kita terasa dekat kerana menerima tajalli matahari.

Ketahuilah hai orang-orang yang ingin dekat dengan Allah bahawa setiap sifat Allah yang di zohirkan-Nya pada alam ini hakikatnya menjadi suatu jalan makrifat untuk mengesakan Allah, melalui sifat-Nya. Suatu dalil yang menunjukkan bahawa tiada bagi hamba itu mempunyai sifat ketuhanan, yang ada hanyalah mazhar sifat Allah jua. Dalilnya seperti firman Allah dalam Hadis Qudsi ,

“Wahai hamba-Ku , tiada hampir seorang hamba yang ingin hampir kepada Allah dengan melakukan amal yang Ku fardukan atas mereka dan sentiasa hamba-Ku yang menghampirkan diri dengan Aku dengan menambah amal yang sunat, sehingga Aku kasih akan dia, apabila Aku kasih akan dia nescaya pendengarannya itu dengan Aku, penglihatannya dengan Aku, lidahnya menutur dengan Aku, tangannya memegang sesuatu dengan Aku, dan kakinya berjalan dengan Aku, dan hatinya bercita-cita dengan Aku.”

Dengan keterangan hadis Qudsi tersebut hendaklah si hamba merasakan bahawa ia mendengar dengan hak Allah, maka fana`lah / hapus lah pendengarannya. Ia melihat dengan hak Allah, maka hapuslah penglihatannya. Ia bergerak dengan kekuatan Allah, maka hapuslah kekuatannya. Tetapkan tajalli sifat satu demi satu hingga hapuslah sifat-sifat yang lain , yang nyata adalah tajalli sifat Allah pada makhluk-Nya. Ketika itu lah kita memperoleh kemenangan.